Dear Hujan
Dear Hujan ..
Aku tidak
sengaja bertemu dengan hujan di musim penghujan, hampir setiap hari aku
bertemu dengannya, iyaa karena sedang musim penghujan. Hingga aku
terbiasa dengan kehadirannya, terbiasa dengan dingin jemarinya, terbiasa
dg aroma khasnya, dan terbiasa dengan suara gemericiknya. Bahkan aku
sering membutuhkannya untuk dapat menari di bawah hujan ... Meski
jemarinya begitu dingin, tapi suara gemericik nya dapat membuatku
tertidur pulas dg mimpi indah. Karena kehadirannya juga, bunga bunga di
kepalaku yg awal nya layu, kini mulai tumbuh kuncup baru.
Dan sekarang, musim penghujan sebentar lagi akan berakhir.
Apakah kau akan melupakanku hujan?
Apakah kau akan tetap sama, seperti sekarang ini, saat kita bertemu di musim penghujan berikutnya?
Aku
tidak tau apa yg harus aku lakukan, saat hari itu datang, hari dimana
musim penghujan berganti dengan musim kemarau, itu bertanda bahwa kita
tidak akan pernah bertemu, sampai musim penghujan berikutnya datang. Dan
aku tidak tau, apakah saat musim penghujan berikutnya datang, kau akan
tetap sama seperti sekarang ini?
Tak apa, itulah ketentuan
Tuhan, jika ada musim penghujan pasti ada musim kemarau, semoga kita
akan tetap sama saat bertemu di musim penghujan berikutnya ...
0 komentar:
Post a Comment