Friday, December 14, 2012
13 12 12
Adalah rindu yang terpuruk dalam hujan
Pertautan jarak dan rasa yang terbalut senja,
Aku menamainya dengan jemari rindu yang mendekapku
Ingin aku cabik jarak dan menusuk bulan, hingga rindu tak lagi berhutang
Tusuk saja nadiku dari masa lalu, biarkan aku terbangun
Menelan lupa … itu yang aku inginkan
Entahlah … mangapa malam senantiasa menuangkan senjamu dalam mimpi
Hingga lupa enggan mengakar keras
Siapa sebenarnya dirimu ?
Ataukah ada apa dengan diriku ?
Label:
Senja
seikat rindu
Aku tak mengerti tentang selarik kata
Setidaknya angin tak sedemikian kencang berlari menggenggam rindu
Sebuah senyuman yang larut dalam pekatnya tatapan rembulan, ingin aku bercerita
Bulan …
Hari ini langit hanya menjamu gerimis
Seperti jemari-jemari gerimis yang menyentuh angin lekat
Tatapanku memelukmu
Mungkin, hujanlah yang akan terjaga mala mini
Bisakah aku menitipkan seikat rindu ?
Label:
Senja
Sunday, December 9, 2012
menyimpannya?
yaa ... mungkin saya akan kehilangan teman terbaik saya, tapi saya tak akan pernah kehilangan kenangan,
saya bungkus rapih bersama rindu dan nyanyian ... semoga tak lekas lusuh
kalian tau ...
saan saya membukanya, berjuta rindu dan kenangan melesat dan berebut mengalir dalam benak, entah saya bingung menapakinya
dan entahlah ...
untuk apa saya menyimpannya rapih, bukankah kerinduan itu membusuk dan masanya sudah tak berlaku lagi. benak menggelang "tidak, tetap letakkan ia dalam dekapanku...aku akan membawanya dalam setiap mimpimu"
dan terimaksih untuk setiap mimpi
saya bungkus rapih bersama rindu dan nyanyian ... semoga tak lekas lusuh
kalian tau ...
saan saya membukanya, berjuta rindu dan kenangan melesat dan berebut mengalir dalam benak, entah saya bingung menapakinya
dan entahlah ...
untuk apa saya menyimpannya rapih, bukankah kerinduan itu membusuk dan masanya sudah tak berlaku lagi. benak menggelang "tidak, tetap letakkan ia dalam dekapanku...aku akan membawanya dalam setiap mimpimu"
dan terimaksih untuk setiap mimpi
Label:
Senja
sepotong kata
Nabila :
Entahlah … apa saya akan gila ?
Saat segala hal ini saya rajut pekat untuk bagaimana saya, dan menetapkannya terus dan terus, apa hanya untuk ini saya hidup …dan bodohnya, saya tak mengerti apa ini seutuhnya. Enta saya bingung dengan diri saya sendiri, saya seperti hilang … sampai kapan saya harus begini. Entah oleh apa saya begini.
Apa yang harus saya lakukan ? is there someone can help me ??
Saya seperti tidak dapat menemukan diri saya, terbalut awan dan samar. Entahlah … entahlah … entahlah …apa saya terlalu jauh dariNya? Sungguh saya ingin kembali kepada diri saya yang lama;merindukanNya berlarut. Pertautan segala hal yang membingungkan, yaa saya ingin menangis sejadi jadinya …
Imara :
Entahlah … entahlah … entahlah …
Kawan, dengan jujur kukatakan padamu, bahkan aku sendiri belum sepenuhnya paham apa yang sedang kau rasakan, sesuatu yang juga kurasakan, dan kita sama sama mencoba mengobatai dalam sebuah keadaan bernama kesendirian.
Hanya saja ingin aku sampaikan, bahwa kau tak sendiri, sungguh! Di luar sana, berjuta hati tengah lemah dan rapuh, berjuta tangan masih terus menengadah memohon hidayah dan istiqomah, berjuta kaki masih trus melangkah meniti jembatan menuju taufiq.
Dulu … mungkin kit mendapatkan hidayah itu secara otomatis, ketenangan hati datang begitu saja, mungkin ini saatnya kita mencari bersusah payah. Agar esok kita tak lagi menyianyiakan hidayah itu, karena telah kita rasa. Betapa malangnya hamba tanpa hidayah dan ketenangan di hatinya. Wasta’inu bis shabri was shalah, don’t despare and never loose hope, Allah tak pernah siakan hambaNya yang setia. #bersyukurlah kita msih di beri kepekaan hati
#terimaksih untuk teman saya yang satu ini ... selalu memberi solusi yang benar benar mengagumkan, selalu mengingatkan tentang hal hal yang terlupa ...
Label:
Senja
Subscribe to:
Posts (Atom)